PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Indonesia terletak di antara dua
benua dan lintasan khatulistiwa merupakan wilayah yang rawan bencana, baik itu
akibat dari proses alamiah yang tidak dapat dihindari maupun akibat ulah tangan
manusia yang sebetulnya masih bisa dicegah. Bencana alam dapat dibagi ke dalam
dua kategori yaitu akibat faktor alam (misalnya: tanah longsor, hama tanaman,
letusan gunung berapi, tsunami, angin topan, kekeringan, dan gempa bumi) dan
akibat ulah manusia ( misalnya: banjir, musibah industri, kecelakaan, dan
pencemaran lingkungan).
II. Rumusan masalah
- Apasaja dampak meletusnya gunung berapi?
- Dan apa tanada-tanda letusan gunung berapi?
III. Pembahasan
Benacana alam letusan gunung berapi
ini terjadi di wilayah sekitar gunung berapi yang aktif, bencana ini sangatlah
luas jangkauannya. Bila di lingkungan sekitar kamu ada gunung berapi yang aktif
ayang akan meletus amaka kamu perlu persiapan dalam menghadapinya, berikut
hal-hal yang perlu kamu lakukan:
- Mempersiapkan pengungsian jika terjadi bencana, mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan
- Mengenali daerah setempat supaya bisa mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana
- Membuat perencanaan penanganan bencana, menentukan daerah yang aman untuk mengungsi
Gunung meletus terjadi karena
endapan lahar didalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang berkenan
tinggi. Dari letusanletusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusan
yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh raius 18 km atau lebih,
sedangkan laharnya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung
berapi bisa memakan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ratusan
kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Bahaya letusan gunung berapidapat berpengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terhadap kehidupan manusia.
Bahaya langsung yang di akibatkan
oleh letusan gunung berapi sebagai berikut:
- Longsor vulkanik
Longsor vulkanik dapat terjadi
akibat letusa gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi
berkekuatan tinggi.
- Lahar
Salah satu bencana dari gunung
berapi yang sangat membahayakan. Lahar yang berisi lumpur, batu, dan air ini
menyembur keluar dari perut bumi dan mengalir turun. Alirannya sangat cepat
sampai 70 km/jam dan bisa mencapai 100 km jauhnya, bisa membanjiri
daerah-daerah di bawah gunung dan merusah apa saja yang dilewatinya
- Aliran piroklasik (awan panas)
Aliran piroklasik dapat terjadi
akibat runtuhan asap erupsi, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava
atau lidah lava, dan aliran pada permukaan tanah. Aliran piroklasik sangat
dipengaruhi oleh gravitasi dan cenderung mengaliri melalui daerah rendah atau
lembah. Kecepatan aliran piroklasik mampu mencapai 150-250 km/jam dan alirannya
mampu menjangkau jarak puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air laut.
- Jatuhan piroklasik (hujan abu vulkanik)
jatuhan piroklasik atau hujan abu
terjadi dari letusan gunung berapi yang membentuk asap cukup tinggi. Ketika
energi letusan habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi
di permukaan bumi. Hujan abu ini tidak hanya menjadi bahaya langsung bagi
manusia tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pada ketebalan
tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan
angkasa beberapa saat dan membahayakan jalur udara serta transportasi darat
maupun laut.
- Letusan lahar
Umumnya lahar letusan terjadi pada
gunung berapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air kawah cukup besar
maka akan menjadi ancaman langsung bagi kehidupan makhluk hidup ketika terjadi
letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
- Gas vulkanik beracun
Ternyata letusan gunung berapi bisa
menyebabkan munculnya gas beracun. Gas ini umumnya muncul pada gunung berapi
aktif, berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S, atau SO2.
Pada konsentrasi di atas ambang batas gas ini dapat menimbulkan kematian jika
terisap.
Selain mengakibatkan dampak secara
langsung, saat atau setelah terjadi letusan gunung berapi juga dapat
menyebabkan hal-hal berikut:
a. Lahar hujan
Lahar hujan akan terjadi jika endapan material yang lepas hasil erupsi atau letusan gunung berapi yang diendapkan di puncak dan lereng terbawa oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berbentuk aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Lahar hujan ini juga dapat mengubah topografi (bentuk) sungai yang dilaluinya dan merusak sarana yang lain.
Lahar hujan akan terjadi jika endapan material yang lepas hasil erupsi atau letusan gunung berapi yang diendapkan di puncak dan lereng terbawa oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berbentuk aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Lahar hujan ini juga dapat mengubah topografi (bentuk) sungai yang dilaluinya dan merusak sarana yang lain.
b. Banjir bandang
Letusan gunung berapi juga dapat mengakibatkan banjir bandang. Banjir ini disebabkan longsoran laterial vulkanik lama pada lereng gunung berapi dan dipicu oleh curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar tetapi cukup membahayakan penduduk yang bekerja di sungai jika tiba-tiba terjadi banjir lumpur.
Letusan gunung berapi juga dapat mengakibatkan banjir bandang. Banjir ini disebabkan longsoran laterial vulkanik lama pada lereng gunung berapi dan dipicu oleh curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar tetapi cukup membahayakan penduduk yang bekerja di sungai jika tiba-tiba terjadi banjir lumpur.
c. Longsoran vulkanik
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi berkekuatan tinggi. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunung berapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat longsor vulkanik.
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi berkekuatan tinggi. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunung berapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat longsor vulkanik.
Jangan salah sangka bahwa gunung
berapi ketika meletus hanya merugikan dan membahayakan kehidupan kita. Ternyata
gunung meletus memberikan manfaat bagi kehidupan khususnya di daerah-daerah
sekitar letusan gunung. Berikut ini merupakan manfaat letusan gunung berapi
bagi kehidupan manusia.
- Gunung berapi mampu menghasilkan panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi pembangkit listrik.
- Menghasilkan bahan-bahan bermanfaat berikut.
- Gunung berapi mampu menghasilkan panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi pembangkit listrik.
- Menghasilkan bahan-bahan bermanfaat berikut.
- Abu vulkanik dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
- Bahan yarosit dan belerang dapat dipakai untuk bahan kimia.
- Bahan tawas dapat dipakai sebagai penjernih air dan pasir.
- Pasir, kerikil dan batuan dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
- Panorama keindahan gunung dapat
untuk menarik wisatawan.
- Gunung yang memiliki kawasan hutan dapat digunakan sebagai pengatur tata air dan sumber mata air.
- Gunung yang memiliki kawasan hutan dapat digunakan sebagai pengatur tata air dan sumber mata air.
Faktor penyebab terjadinya gunung
meletus :
- Peningkatan kegempaan vulkanik.
- Peningkatan suhu kawah.
- Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung.
- Lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan tektonik.
- Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan bumi sebagai lava.
Tanda- tanda akan meletusnya gunung
berapi:
- Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah
- Terjadi gempa ( tidak keras)
- Temperature tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata air panas menjadi lebih panas lagi.
- Tumbuh- tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
- Binatang- binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
Penanggulangannya letusan gunung
berapi saat terjadi letusan gunung berapi, sbb :
- Hindari daerah yang termasuk rawan bencana seperti dilereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
- Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
- Lindungi diri dari hujan abu dan awan panas.
KESIMPULAN
Hasil dari pembahasan saya diatas
bahwa bencana alam dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu akibat faktor alam
(misalnya: tanah longsor, hama tanaman, letusan gunung berapi, tsunami, angin
topan, kekeringan, dan gempa bumi) dan akibat ulah manusia ( misalnya: banjir,
musibah industri, kecelakaan, dan pencemaran lingkungan).
SARAN
Bila terjadinya letusan gunung berapi maka kita harus
hindari dengan cara mengungsi ke tempat yang lebih aman agar kita tidak terkena
hujan abu dan semburan larvanya.
Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas XI Semester 1 Dan 2
Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas XII Semester 1 Dan 2
Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas XII Semester 1 Dan 2
terima kasih infonya membantu :)
BalasHapus