Sabtu, 24 November 2012

Gunung Merapi


PENDAHULUAN 
I. Latar belakang 
Indonesia terletak di antara dua benua dan lintasan khatulistiwa merupakan wilayah yang rawan bencana, baik itu akibat dari proses alamiah yang tidak dapat dihindari maupun akibat ulah tangan manusia yang sebetulnya masih bisa dicegah. Bencana alam dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu akibat faktor alam (misalnya: tanah longsor, hama tanaman, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan, kekeringan, dan gempa bumi) dan akibat ulah manusia ( misalnya: banjir, musibah industri, kecelakaan, dan pencemaran lingkungan). 
II. Rumusan masalah 
  1. Apasaja dampak meletusnya gunung berapi?
  2. Dan apa tanada-tanda letusan gunung berapi?
III. Pembahasan 
Benacana alam letusan gunung berapi ini terjadi di wilayah sekitar gunung berapi yang aktif, bencana ini sangatlah luas jangkauannya. Bila di lingkungan sekitar kamu ada gunung berapi yang aktif ayang akan meletus amaka kamu perlu persiapan dalam menghadapinya, berikut hal-hal yang perlu kamu lakukan: 
  1. Mempersiapkan pengungsian jika terjadi bencana, mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan
  2. Mengenali daerah setempat supaya bisa mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana
  3. Membuat perencanaan penanganan bencana, menentukan daerah yang aman untuk mengungsi
Gunung meletus terjadi karena endapan lahar didalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang berkenan tinggi. Dari letusanletusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusan yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh raius 18 km atau lebih, sedangkan laharnya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa memakan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ratusan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Bahaya letusan gunung berapidapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan manusia. 
Bahaya langsung yang di akibatkan oleh letusan gunung berapi sebagai berikut: 
  • Longsor vulkanik

Longsor vulkanik dapat terjadi akibat letusa gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi berkekuatan tinggi. 
  • Lahar 
Salah satu bencana dari gunung berapi yang sangat membahayakan. Lahar yang berisi lumpur, batu, dan air ini menyembur keluar dari perut bumi dan mengalir turun. Alirannya sangat cepat sampai 70 km/jam dan bisa mencapai 100 km jauhnya, bisa membanjiri daerah-daerah di bawah gunung dan merusah apa saja yang dilewatinya


  •  Aliran piroklasik (awan panas)
Aliran piroklasik dapat terjadi akibat runtuhan asap erupsi, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau lidah lava, dan aliran pada permukaan tanah. Aliran piroklasik sangat dipengaruhi oleh gravitasi dan cenderung mengaliri melalui daerah rendah atau lembah. Kecepatan aliran piroklasik mampu mencapai 150-250 km/jam dan alirannya mampu menjangkau jarak puluhan kilometer walaupun bergerak di atas air laut.
  •  Jatuhan piroklasik (hujan abu vulkanik)
jatuhan piroklasik atau hujan abu terjadi dari letusan gunung berapi yang membentuk asap cukup tinggi. Ketika energi letusan habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi di permukaan bumi. Hujan abu ini tidak hanya menjadi bahaya langsung bagi manusia tetapi endapan abunya akan merontokkan daun-daun dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara dapat menggelapkan angkasa beberapa saat dan membahayakan jalur udara serta transportasi darat maupun laut.
  •  Letusan lahar
Umumnya lahar letusan terjadi pada gunung berapi yang mempunyai danau kawah. Apabila volume air kawah cukup besar maka akan menjadi ancaman langsung bagi kehidupan makhluk hidup ketika terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
  •  Gas vulkanik beracun
Ternyata letusan gunung berapi bisa menyebabkan munculnya gas beracun. Gas ini umumnya muncul pada gunung berapi aktif, berbentuk gas CO, CO2, HCN, H2S, atau SO2. Pada konsentrasi di atas ambang batas gas ini dapat menimbulkan kematian jika terisap.
Selain mengakibatkan dampak secara langsung, saat atau setelah terjadi letusan gunung berapi juga dapat menyebabkan hal-hal berikut:
a. Lahar hujan
Lahar hujan akan terjadi jika endapan material yang lepas hasil erupsi atau letusan gunung berapi yang diendapkan di puncak dan lereng terbawa oleh hujan atau air permukaan. Aliran lahar ini berbentuk aliran lumpur yang sangat pekat sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Lahar hujan ini juga dapat mengubah topografi (bentuk) sungai yang dilaluinya dan merusak sarana yang lain.
b. Banjir bandang
Letusan gunung berapi juga dapat mengakibatkan banjir bandang. Banjir ini disebabkan longsoran laterial vulkanik lama pada lereng gunung berapi dan dipicu oleh curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar tetapi cukup membahayakan penduduk yang bekerja di sungai jika tiba-tiba terjadi banjir lumpur.
c. Longsoran vulkanik
Longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunung berapi, eksplosi uap air, alterasi batuan pada tubuh gunung berapi sehingga menjadi rapuh atau terkena gempa bumi berkekuatan tinggi. Longsoran vulkanik ini jarang terjadi di gunung berapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan bencana tidak mencantumkan bahaya akibat longsor vulkanik.
Jangan salah sangka bahwa gunung berapi ketika meletus hanya merugikan dan membahayakan kehidupan kita. Ternyata gunung meletus memberikan manfaat bagi kehidupan khususnya di daerah-daerah sekitar letusan gunung. Berikut ini merupakan manfaat letusan gunung berapi bagi kehidupan manusia.
- Gunung berapi mampu menghasilkan panas bumi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga bagi pembangkit listrik.
- Menghasilkan bahan-bahan bermanfaat berikut.
  • Abu vulkanik dapat menyuburkan tanah di sekitar gunung.
  • Bahan yarosit dan belerang dapat dipakai untuk bahan kimia.
  • Bahan tawas dapat dipakai sebagai penjernih air dan pasir.
  • Pasir, kerikil dan batuan dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
- Panorama keindahan gunung dapat untuk menarik wisatawan.
- Gunung yang memiliki kawasan hutan dapat digunakan sebagai pengatur tata air dan sumber mata air.

Faktor penyebab terjadinya gunung meletus :
  1. Peningkatan kegempaan vulkanik.
  2. Peningkatan suhu kawah.
  3. Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh gunung.
  4. Lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan tektonik.
  5. Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan bumi sebagai lava.
Tanda- tanda akan meletusnya gunung berapi:
  • Terdengar suara gemuruh dari dalam tanah 
  •   Terjadi gempa ( tidak keras)
  • Temperature tanah naik, mata air biasa menjadi panas, mungkin juga kering. Mata air panas menjadi lebih panas lagi.
  • Tumbuh- tumbuhan sekitar kawah menjadi mati
  • Binatang- binatang bergerak ke daerah yang lebih rendah
Penanggulangannya letusan gunung berapi saat terjadi letusan gunung berapi, sbb :
  • Hindari daerah yang termasuk rawan bencana seperti dilereng gunung, lembah, dan daerah aliran lahar.
  • Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
  • Lindungi diri dari hujan abu dan awan panas.
KESIMPULAN 
Hasil dari pembahasan saya diatas bahwa bencana alam dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu akibat faktor alam (misalnya: tanah longsor, hama tanaman, letusan gunung berapi, tsunami, angin topan, kekeringan, dan gempa bumi) dan akibat ulah manusia ( misalnya: banjir, musibah industri, kecelakaan, dan pencemaran lingkungan).

SARAN
 Bila terjadinya letusan gunung berapi maka kita harus hindari dengan cara mengungsi ke tempat yang lebih aman agar kita tidak terkena hujan abu dan semburan larvanya. 

Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas XI Semester 1 Dan 2
Buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas XII Semester 1 Dan 2

Jumat, 16 November 2012

METAMORFOSIS KUPU-KUPU

 



I. Asal mula kehidupan kupu-kupu

    Kupu-kupu merupakan salah satu hewan dari sekian banyak serangga yang dapat terbang, kupu-kupu telah berada di bumi sejak 40-50 Juta tahun yang lalu. Biasanya kupu-kupu terbang pada siang hari, mereka berjemur dibawah sinar matahari sebelum mereka terbang. Sebagian besar kupu-kupu makan madu yang di hisapnya dari bunga-bunga. Jika ia merasa terancam oleh bahaya hewan yang lain seperti burung/serangga yang lainnya maka ia akan bersembunyi dengan membentuk sayap mereka seperti daun. Selain memiliki warna yang indah, sayap kupu-kupu mempunyai fungsi untuk menahan air,jadii walaupun hujan tubuh mereka tidak basah. 

II. Struktur sel


  Menurut penelitian sel merupakan susunan paling sederhana yang menunjukan sifat-sifat kehidupan.Tubuh kupu-kupu dewasa ini terdiri dari beberapa bagian :
  •  Kepala (Head)
 Merupakan bagian dari serangga yang berisi otak, 2 mata kompon, probosis dan faring (tenggorokan,dimana awal dari sistem pencernaan) dan 2 antena yang terpasang di kepala.
  • Antena (Antennea)
Merupakan alat sensor yang terdapat di kepala serangga dewasa,antena ini di gunakan untuk mencium.
  • Mata kompon (Compound eye) 
Mata kupu-kupu terdiri dari banyak lensa hexagonal seperti halnya pada mata serangga lainnya. Kupu-kupu hanya dapat melihat warna merah, hijau dan kuning saja.
  • Palp labial (labial palps)
Membuat kupu-kupu menentuka apakah sesuatu itu meerupakan makanan/bukan.
  • Probosis (Probocis)
Kupu-kupu dewasa menghisap nektar bunga dan cairan lainnya denganmenggunakan probosis atau mulut penghisap yang seperti sedotan spiral. Ketika tidak di gunakan probosis ini akan digulung melingkar seperti selang air.
  • Dada (Thorax)
Merupakan bagian diantara kepala (head) dan perut (abdoman) dimana kaki dan sayap terpasang.
  • Sayap depan (Forewing)
Merupakan sepasang sayap yang berada di paling atas.
  • Sayapnbelakang (Hindwing)
Merupakan sepasang sayap yang berada di paling bawah.
  • Kaki (Legs)
Kupu-kupu mempunyai sepasang kaki pendek yang beada di depan, dan 2 pasang di belakang yang lebih panjang, terutama sepasang kaki yang di tengah yang di lengkapi dengan sensor penciuman yang membuat kupu-kupu dapat "merasakan" kandunga kimia pada tempatnya hinggap.
  • Perut (Abdomen)
Merupakan bagian dari ekor serangga yang mempunyai segmentasi yang memiliki organ vital seperti jantung, tubulus atau pembuluh malphigi untuk alat ekresi,organ reproduksi dan sebagian besar sistem pencernaan.

III. Perkembangbiakan kupu-kupu

 Kupu-kupu mengalami metamorfosis yang sempurna. Metamorfosis merupakan suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang menyebabkan penampilan fisik atau struktur setelah kelahiran dan penetasan. metamorfosis dari kupu-kupu meliput telur, larva (ulat), pupa (kepompong), dan akhirnya kupu-kupu dewasa.
Berikut metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu : 

   
Asal muala dari kupu-kupu ini adalah dari telur kemudian menetas menjadi ulat bulu, jika ulat bulu sudah cukup besar dan gemuk maka ia akan mencari tempat yang aman dan menempelkan tubuhnya pada tanaman atau pohon, kemudian berubah menjadi kepompong dan badannya berbujur kaku menggantung di dahan atau dedaunan yang sering kita lihat  di pohon-pohon,beberapa waktu kemudian kepompong tersebut berubah menjadi seekor kupu-kupu yang memiliki sayap yang indah dan cantik, lalu kupu-kupu itu terbang dengan bebas mencari kuntum-kuntum bunga untuk menghisab sari bunga dan menebarkan telur-telur penerusnya.
Hormon yang berpengaruh pada metamorfosis kupu-kupu:
  • Juvennile hormon
  • 20 hidroxyecdysone
  • prothoracicotropic (PHIT)

IV. INDONESIA
Indonesia adalah negara ke-2 pemilik kupu-kupu terbanyak. kupu-kupu merupakan serangga yang umum dikenal memiliki jumlah populasi yang paling banyak, Indonesia memiliki keanekargaman kupu-kupu jumlahnya tak kurang dari 2.500 jenis kupu-kupu yang tersebar di indonesia. 50 persen kupu-kupu indonesia adalah kupu-kupu endemik yang berarti hanya hidup di tempat itu saja, 16 jenis kupu-kupu dari marga arnithoptera (kupu-kupu sayap burung) sering di jumpai di maluku dan papua, sedangkan 11 jenis kupu-kupu dari marga troides (kupu-kupu raja) sering di jumpai di indonesia bagian barat dan sulawesi, dan beberapa jenis berada di maluku dan papua, kupu-kupu sayap burung (arnithoptera croesus) di temukan di pulau maluku utara, dan 60 persen lainnya terdapat di maluku.Sulawesi merupakan yang memiliki keunikan kupu-kupu tertinggi di indonesia.

V. Evolusi 
Evolusi dapat mengubah ekosistem dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih komplek. Bukti evolusi tersebut dapat di temukan pada kupu-kupu Biston betularia, hewan ini kebanyakan berwarna putih dan cerah, tetapi setelah terjadi revolusi industri kupu-kupu banyak di temukan berwarna hitan dan gelap itu karena banyaknya asap pabrik industri sehingga kupu-kupu yang putih dan cerah akan mudah di mangsa oleh predatornya akibatnya kupu-kupu putih dan cerah cepat punah.

VI. Kesimpulan
Dibuatnya sebuah artikel ini saya ingin mengembangkan pengetahuan tentang metamorfosis kupu-kupu yang perkembangbiakan itu sendiri adalah tujuan untuk melestariakan dan memperbanyak jenis agar tidak punah.... ^_^