Minggu, 20 Januari 2013

SEMBURAN LUMPUR LAPINDO


 




 §       Asal muasal terjadinya semburan lumpur lapindo

Tragedi lumpur lapindo dimulai pada tanggal 28 mei 2006. Awalnya, lumpur lapindo itu menyembur di sebuah sawah dekat tempat pengeboran gas yang dimiliki oleh PT lapindo brantas.
Lumpurpanas  tersebut pada bulan november 2006 telah menutupi sekitar 250 hektar tanah, termasuk 7 desa, sawah, perkebunan tebu, dan saluran irigasi, serta mengganggu jalur transportasi. Perkiraan volume semburan lumpur  antara ± 5000 sampai 120.000 meter kubik perhari. (enprints.undip.ac.id)
          Lapindo berpendapat kalu bencana itu di sebabkan oleh gempa bumi yang terjadi 280 kilometer dari tempat itu dari sebelumnya, tetapi geolog lainnya berpendapat pengeboran itulah yang menyebabkan semburan lumpur.
          Peristiwa itu menjadi suatu tragedi ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk, dan kawasan industri. Dari kejadian tersebut, maka muncullah berbagai macam dugaan seperti lubanggalian belum sempat disumbat dengan cairan beton sebagai sampul, hal itu diakui bahwa semburan gas lapindo disebabkan pecahnya formasi sumur pengeboran sesuai dengan desain awalnya, lapindo harus sudah memasang casing pelindung pada kedalaman – kedalaman tertentu.
          Ketika lapindo mengebor lapisan bumidari kedalaman 3580 kaki sampai ke 9297 kaki, mereka belum memasang casing setebal 9 – 5/8 inci. Akhirnya, sumur menembus satu zona bertekanan tinggi yang menyebabkan kick, yaitu masuknya fluida formasi tersebut kedalaman sumur, sesuai denganprosedur standar operasi pengeboran pn dihentikan, perangkap  blow  out preventer ( BOP) akan segera ditutup dan segera di pompakan lumpur pemboran berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Namun dari informasi di lapangan BOR telah pecah sebelum terjadi semburan lumpur, jika hal itu terjadi maka telah terjadi kesalahan teknis dalam pengeboran yang berarti pula telah terjadi kesalahan pada prosedur operasional standar.      ( www.slideshare.ac.id)

§       Penyebab terjadinya semburan lumpur lapindo

Ada 3 aspek yang menyebabkan  terjadinya semburan lumpur panas tersebut :
1.     Aspek Teknis

Lapindo bersembuni di balik gempa tektonik yogyakartapada hari yang sama. Hal ini didukung pendapat yang menyatakan bahwa semburan lumpur adalah gempa yogya yang mengakibatkan kerusakan sedimen. Namun hal ini telah dibantah oleh para ahli bahwa gempa di yogyakarta yang terjadi itu karena pergeseran sesar yang tidak berhubungan dengan surabaya. 

2.     Aspek Ekonomis
Lapindo tidak memasang casing sehingga pada saat terjadi underground blow out, lumpur yang ada di perut bumi menyembur keluar tanpa kendali
3.     Aspek Politis
Politis inilah yang sangat penting dalam kasus lumpur panas ini karena, pemerintah indonesia telah lama menganut sistem ekonomi neoliberal dalam berbagai kebijakannya alhasil. Seluruh potensi tambang migas dan sumber alam dijual kepada swasta / individu.



§       Dampak semburan lumpur lapindo

Saemburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian, dijawa timur lumpur hingga setinggi 6 meter menggenangi rumah warga...
1.     Total warga yang di evakuasi lebih dari 8.200 jiwa
2.     Rumah/tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 rumah


 

3.     Areal pertanian dan perkebunan rusak hingga lebih dari 200 ha
4.     Lebih dari 15 pabrikyang tergenang menghentikan aktivitas produksi dan perumahan levih dari 1.873 orang
5.     Tidak berfungsinya sarana pendidikan
6.     Terhambatnya ruas jalan tol malang – surabaya yang berskibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan ngoro dan pasuruan yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri  utama di jawa timur
7.     Rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur

§       Lokasi yang terendam lumpur

Lokasi  semburan lumpur ini berada di dekat porong, yakni kecamatan di bagian selatan kabupaten di sorong, sekitar 12km sebelah selatan kota sidoarjo. Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur banjar panji (BJB-1) yang merupakan sumur eksplorasi gas milik lapindo berantas, sebagai operator blok brantas.
Bulan agustus 2006 luapan lumpur ini telah menggenangi sejumlah desa / kelurahan di kecamatan porong, jabon, dan tanggulangin, dengan total warga yang evakuasi sebanyak lebih dari 8.200 jiwa dan 25.000 jiwa, tetap bertahan karena tak kurang 10.426 unit  rumah terendam lumpur serta 77 unit rumah ibadah terendam lumpur. 

 
Solusi dari lumpur lapindo tersebut dengan cara meneruskan penanganan lumpur di lokasi semburan dengan membangun waduk tambahan agar daya tampungnya lebih besar.Untk melakukan itu semuanya memerlukan waktu, sedangkan semburan lumpur tersebut semakin  semakin besar.
Sebagian lumpur lapindo bisa dijadikan objek untuk mendapatkan keuntungan karena lumpur lapindo bisa di jadikan sebagai bahan untuk pembuatan batu bata, genteng, ataupun gerabah..