Rabu, 06 November 2013

Lingkungan Basis Data

Pengertian Lingkungan basis data

Lingkungan basis data merupakan sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.

Tujuan utama dari sistem basis data yaitu menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasikan. Titik awal untuk perancangan sebuah basis data haruslah abstrak dan deskripsi umum dari kebutuhan-kebutuhan informasi suatu organisasi harus digambarkan di dalam basis data.
Jika sebuah basis data merupakan suatu sumber yang dapat digunakan bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda-beda terhadap data di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan ini, arsitektur komersial basis data yang banyak digunakan telah tersedia saat ini dan telah mengalami perluasan yaitu arsitektur ANSI-SPARC.

ANSI-SPARCH (stands for American National Standards Institute, Standards Planning And Requirements Committee) yaitu standar desain abstrak untuk Sistem Manajemen Database (DBMS), yang pertama kali diusulkan pada tahun 1975. Model ANSI-SPARC ini, tidak pernah menjadi standar formal.

 

Tiga Tingkatan Arsitektur Basis data ANSI-SPARC

 

Terdapat beberapa tujuan dari Tiga Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC yaitu :

  • Membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
  • Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan data.
  • Pengguna tidak harus berurusan dengan penyimpanan database fisik. Mereka harus diizinkan untuk bekerja dengan data itu sendiri, tanpa memperhatikan bagaimana secara fisik disimpan.

Terdapat tiga tingkatan arsitektur basis data terdiri dari :
  • Tingkat Eksternal (External Level)
Merupakan cara pandang pemakai terhadap basis data agar pembuatan basis data ini relevan bagi seorang pemakai tertentu. Yang terdiri dari sejumlah cara pandang berbeda dari sebuah basis data. Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitasatribut dan hubungan antar entitas (relationship) yang diperlukan.

  • Tingkat Konseptual (Conseptual Level)

Merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis data. Menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara datanya.
Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual yaitu:
  • Semua entitas beserta atribut dan hubungannya
  • Batasan data
  • Informasi semantik tentang data
  • Keamanan dan integritas informasi


  • Tingkat Internal (Internal Level)
Merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Yang menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage.
Hal –hal yang digambarkan adalah:
  • alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
  • deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
  • penempatan record
  • pemampatan data dan teknik encryption


Konsep Data Indenpendence

Indepedensi data (data independensi) adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program aplikasi yang memproses data. Oleh karena itu, terdapat tujuan utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
(buku Sistem Informasi Manajemen (ed.10) By McLeod (Pearson)

Jenis data independence, yaitu:

a. Physical Data Independence

Bahwa internal skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu konseptual skema. Dengan kata lain physical data independence menunjukkan kekebalan konseptual sekema data terhadap perubahan internal skema.

b. Logical Data Independence

Bahwa konseptual skema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu eksternal skema. Dengan kata lain logical data independence menunjukkan kekebalan eksternal schema terhadap perubahan konseptual skema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis data dengan alasan-alasan sbb :
  1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
  2.  Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
  3.  Untuk memindahkan perkembangan program-program    aplikasi
  4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi            keamanan dan integritas data dengan memperhatikan  perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
DBMS

Untuk mengelola data base diperlukan suatu perangkat lunak (Database Management System). Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian DBMS yaitu :
  1. C.J. Date : DBMS adalah merupakan software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
  2. S. Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
  3. Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi sumber daya data.
Dapat disimpulkan bahwa DBMS adalah suatu system perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontol dan memanipulasi data yang ada.

KOMPONEN DBMS

Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :
  1. File Manager: mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan
  2. informasi yang tersimpan dalam disk.
  3. Database Manager: menyediakan interfaceantara data low-level yang ada di basis data denganprogram
  4. aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
  5. Query Processor, yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
  6. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
  7. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
  8. metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.
Fungsi DBMS

database atau basis data berkaitan erat dengan DBMS dimana aplkasi DBMS menyediakan fasilitas untuk melakukan fungsi :
  1. pendefinisian data yang meliputi penentua tipe, struktur dan batasan data yang akan disimpan dalam basis data.
  2. kontruksi data yang meliputi proses penyimpanan data dalam database yang pengendaliannya diatur oleh DBMS
  3. Manipulasi data merupakan fungsi untuk menampilkan data, mengubah data serta menampilkan data yang ada dalam bentuk laporan
  4. Keamanan dan integritas data. (buku Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, irwan sardi pt elex media komputindo)
  5. Menyediakan data dictionary
Bahasa DBMS
Model data
ð     Suatu kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.

Model Data Berbasis Objek 

Model data logika berbasis objek (object-based logical model) digunakan untuk mendeskripsikan data pada tingkat konseptual dan view. Pendeskripsian data pada model ini dibuat berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan secara fleksibel, dan memungkinkan untuk menspesifikasikan kendala-kendala datanya secara eksplisit.

Beberapa model data logika berbasis objek yang sudah dikenal diantaranya adalah:
• Model entity-relationship
• Model berorientasi objek (object-oriented model)
• Model biner
• Model data semantik
• Model infological
• Model data fungsional

Model Data Berbasis Record

Model logika berbasis record digunakan untuk menggambarkan data pada tingkat
konseptual dan view. Model data ini bersama dengan model data logika berbasis objek biasanya digunakan untuk menyatakan stuktur logika database secarakeseluruhan. Selain itu juga digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran penerapannya dalam tingkat yang lebih tinggi daripada gambaran fisiknya. Struktur database pada model logika berbasis record ini dinyatakan dengan type record yang mempunyai format tetap. Artinya setiap type record mempunyai beberapa field atau atribut dengan jumlah tetap, dan setiap field mempunyai panjang yang tetap. Tiga model data pada kelompok ini yang telah diterima secara meluas adalah model data relasi, jaringan (network) dan hirarki.

Model data konseptual

Model konseptual bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung pada DBMS yang digunakan, tidak tergantuk pada hardware yang digunakan serta tidak tergantung juga pada phisikal model

Model data berbasis fisik

Perancangan basis data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi.
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).

Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan basis data secara fisik :

1. Response time :

waktu yang telah berlalu dari suatu transaksi basis data yang diajukan untuk menjalankan suatu tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS yaitu : waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau penundaan komunikasi.

2. Space utility :

jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur-struktur jalur akses.

3. Transaction throughput :

rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data, dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.

Data Dictionary
1 Pengertian

Kamus data atau systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di system dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD. Gambar berikut menunjukkan hubungan antara DFD dengan DD.
Gambar
DD tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi membantu pelaku system untuk mengerti aplikasi secara detil, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran,
   misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kodepos, propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan
   aliran.
5. Mendeskripsikan hubungan detil antara penyimpanan yang akan menjadi
   titik perhatian dalam entity relationship diagram.


3.2         Isi DD.
Data dictionary harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
   Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DFD, maka
   nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga mereka yang
   membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus
   data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di DD.

b. Alias.
   Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
   Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama yang berbeda
   untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya bagian
   pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
   sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
   Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur
   data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

c. Bentuk data.
   Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat digunakan untuk
   mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem.
   • DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau
     formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input sistem.
   • DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak
     dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang
     output yang akan dihasilkan oleh sistem.
   • DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan dilayar
     monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar yang akan
     dihasilkan oleh sistem.
   • DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk parameter dan
     variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program.
   • DD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir,
     laporan, dokumen cetakan komputer, tampilan di layar monitor,
     variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.

d. Arus data.
   Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan
   menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD supaya memudahkan
   mencari arus data ini di DFD.

e. Penjelasan.
   Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat
   di DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
   tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari arus data adalah
   tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
   tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.

f. Periode.
   Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu
   dicatat di DD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan
   input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus
   dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

g. Volume.
   Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang volumen rata-rata dan
   volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya
   rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu dan
   volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini digunakan
   untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,
   kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.

h. Struktur data.
   Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di DD terdiri dari
   item-item apa saja.
Sebagai contoh, dalam pembangunan medical system yang menyimpan data pasien,
dapat didefinisikan data berat dan tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a. Berat           = * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit
                     * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
b. Tinggi          = * tinggi pasien ketika mendaftar di rumah sakit
                     * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang  = * satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir   = * satuan : hari sejak 1 Jan 1900 ;  rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin   = * nilai : [  P | W ] *

Elemen data opsional didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat digunakan
atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari sejumlah alternatif.
Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena pemakai harus
diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah tercakup.               
Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item
untuk mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek
kelengkapan, konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah
pertanyaan seperti berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data sudah didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD sudah dikoreksi ?.
e. Adalah elemen data dalam DD tidak menjelaskan sesuatu dalam DFD
   (Data Flow Diagram) atau ER (Entity Relationship).

Membangun DD adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang paling
banyak menghabiskan waktu. Tetapi DD merupakah salah satu aspek terpenting,
tanpa DD yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem akan
menjadi harapan kosong belaka. Contoh :
Gambar

Nama_tarian = kode_tarian + nama_tarian + asal_tarian + lama_tarian + deskripsi_tarian.
a. @Kode_tarian              : kategori_tari + no_urut_tari
   a.1. kategori_tari : 1{karakter}2  => [ | A | B | .. | Z | ]
   a.2. no_urut_tari  : 1{numerik}2   => [ | 000 | 001 | ... | 999 | ]
b. Nama_tarian       : 1{karakter}20 => [ | A | B | .. | Z | ]
c. Asal_tarian           : 1{karakter}15 => [ | A | B | .. | Z | ]
d. Lama_tarian         : jam + menit
   d.1. jam           : 1{numerik}1   => [ |  0 |  1 | .. | 9 | ]
   d.2. menit               : 1{numerik}2   => [ |  00 |  01 | .. | 60 | ]
e. Deskripsi_tarian   : 1{karakter}20 => [ | A | B | .. | Z | ]
Gambar

Tanggal : Tgl_hari + bulan + tahun

a. Tgl_hari   : 1{numerik}2  => [ | 01 | 02 | .. | 31 | ]
b. Bulan      : 1{numerik}2  => [ | 01 | 02 | .. | 12 | ]
                                01 = “Januari”
                                02 = “Februari”
                                —
                                12 = “Desember”
c. Tahun      : 1{numerik}4  => [ | 1900 | 1901 | 1902 | .. | 2999 | ]

Arsitektur DBMS Multi Pengguna
Pada seksi ini akan di jelaskan mengenai arsitektur yang biasanya digunakan untuk mengimplementasikan sistem basis data yang multi user, yaitu teleprocessing, file server dan client server.

2.8.1. Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing, dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal-terminal tersebut mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS.

2.8.2. File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan (perhatikan gambar di bawah ini). Dengan cara ini, file server berfungsi sebagai sebuah hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada setiap workstation meminta data ke file server untuk semua data yang diinginkan oleh DBMS.

2.8.3. Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk sistem. Sesuai dengan namanya, ada sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.

Perbedaan arsitektur :
  • Teleprocessing
  1. komputer server langsung terhubung dengan beberapa terminal
  2. Dapat mengirim atau menerima pengolahan data dengan jarak yang jauh
  3. Terminal berjenis “dumb” tidak dapat berfungsi sendiri , terhubung ke komputer pusa
  •    File server
terhubung dengan beberapa stasiun kerja

Daftar Pustaka

1. HM, Jogiyanto, Analysis and Disain Sistem Informasi (Pendekatan
   terstruktur), Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
2. Martin, Merle P., Analysis and Design of Business Information System,
   Macmillan Publishing Company, New York, 1991.
3. Pohan, Husni Iskandar, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit
   Erlangga, Jakarta, 1997.

Minggu, 13 Oktober 2013

Nama     :  Novita Oki Purwanto
Kelas     :  2DA01
NPM     :  45212422

1. Tentukan sebuah Enterprise yang ada dalam lingkungan nyata anda, kemudian sebutkan nama
    organisasinya tersebut.
2.    Tentukan Entitas dari Enterprise yang telah disebutkan pada nomor 3 diatas
      3.  Tentukan Atribut dari masing2 Entitas yang ada pada nomor 4 diatas.
      4.  Berikan 5 contoh nilai data dari atribut yang telah disebutkan pada nomor 5 diatas.

                                                                                   Jawab 

      1. Enterprise merupakan suatu bentuk organisasi. Salah satu enterprise yangada di sekitar lingkungan tempat tinggal saya adalah pabrik. Salah satu nama enterprise (pabrik) tersebut adalah PT. SANYO.

       2. Entitas dari entreprise tersebut adalah karyawan, produk.

      3. Atribut dari entitas diatas adalah karyawan : nama, alamat, status. Produk : nama produk, kode produk, harga barang.

      4. Nilai data karyawan

          

        





Rabu, 24 Juli 2013

Kewarganegaraan Politik Dan Strategi Nasional





Kewarganegaraan
Politik Dan Strategi Nasional






Disusun Oleh :
·       Nabil Hassan
·       Novari Apriadi
·       Novianti Nurlela
·       Novita Oki Purwanto
·       Pitria Juliani
·       Putri
·       Rafli Tri Suhendar
·       Reza Fahrul S
·       Riana Sari Indriani
·       Teguh Yansen
·       Widya Kholikah

Pengertian Politik Dan Strategi Nasional
Kata “Politik” secara ilmu etimologis berasal dari bahasa Yunani Politeia, yang asal katanya adalah polis berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan teia berarti urusan . Dalam bahasa Indonesia , politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa . Politik merupakan rangkaian asas, prinsip, keadaaan, jalan, cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki . Politics dan policy mempunyai hubungan yang erat dan timbal balik . Politics memberikan asas, jalan, arah, dan medannya , sedangkan policy memberikan pertimbangan cara pelaksanaan asas, jalan, dan arah tersebut sebaik-baiknya . Dapat disimpulkan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem negara dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan itu , pengambilan keputusan (decisionmaking) mengenai seleksi antara beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah ditentukan . Untuk melaksanakan tujuan itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber-sumber yang ada .
Politik secara umum adalah mengenai proses penentuan tujuan negara dan cara melaksanakannya . Pelaksanaan tujuan itu memerlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan , pembagian , atau alokasi sumber-sumber yang ada. Dengan begitu , politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan negara, kekuasaan, pengambilan keputusan , kebijakan umum(policy), dan distribusi kekuasaan .

  • Negara
Negara merupakan suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang ditaati oleh rakyatnya.
  • Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginannya.
  •  Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah aspek utama politik. Jadi, politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum . Keputusan yang diambil menyangkut sector public dari suatu Negara .
  •  Kebijakan Umum
Kebijakan ( policy ) merupakan suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang atau kelompok politik dalam memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu . Dasar pemikirannya adalah bahwa masyarakat memiliki beberapa tujuan bersama yang ingin dicapai secara bersama pula , sehingga perlu ada rencana yang mengikat yang dirumuskan dalam kebijakan – kebijakan oleh pihak yang berwenang .

  •  Distribusi
Yang dimaksud dengan distribusi ialah pembagian dan pengalokasian nilai – nilai ( values ) dalam masyarakat . Nilai adalah sesuatu yang diinginkan dan penting .

Pengertian Strategi dan Strategi Nasional
            Strategi berasal dari bahasa Yunani strategia yang diartikan sebagai “the art of the general” atau seni seorang panglima yang biasanya digunakan dalam peperangan . Karl von Clausewitz (1780-1831) berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan . Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik . Dalam pengertian umum, strategi adalah cara untuk mendapatkan kemenangan atau pencapaian tujuan . Dengan demikian , strategi tidak hanya menjadi monopoli para jendral atau bidang militer, tetapi telah meluas ke segala bidang kehidupan.
Politik nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional . Dengan demikian definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional . Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional .

Dasar Pemikiran Penyusunan Politik dan Strategi Nasional
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945 . sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik” .  Lembaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA . Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group) . Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang . Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR . Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk dilakukan setelah presiden menerima GBHN .Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi nasional dalam pemerintahan adalah sebagai berikut :

Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local government looking).
Kewenangan Daerah
  1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999tenang Otonomi Daerah, kewenagan daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain. 
  2. Kewenagnan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro. 
  3. Bentuk dan susunan pemerintahan daerah,

  •  DPRD sebagai badan legislatif daerah dan pemerintah daerah sebagai eksekutif daerah dibentuk di daerah.

  • DPRD sebagai lwmbaga perwakilan rakyat di daerah merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi
  1. Memilih Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota.
  2. Memilih anggota Majelis Permusawartan Prakyat dari urusan Daerah. 
  3. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/ Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, dan Walikota/Wakil Walikota. 
  4. Membentuk peraturan daerah bersama gubernur, Bupati atas Wali Kota. 
  5. Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) bersama gubernur, Bupati, Walikota. 
  6. Mengawasi pelaksanaan keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota, pelaksanaan APBD, kebijakan daerah, pelaksanaan kerja sama internasional di daerah, dan menampung serta menindak-lanjuti aspirasi daerah dan masyarakat.



  Stratifikasi Politik Nasional
  •   Tingkat Penentu Kebijakan Puncak

    Tingkat kebijakan puncak meliputi Kebijakan tertinggi yang menyeluruh secara nasional dan mencakup: penentuan Undang-undang Dasar, penggarisan masalah makro politik bangsa dan negara untuk merumuskan idaman nasional (national goals) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. kebijakan tingkat puncak ini dilakukan oleh MPR dengan hasil rumusan dalam GBHN dan ketapan MPR. Dalam hal dan keadaaan yang menyangkut kekuasaan kepala negara seperti tercantum pada pasal-pasal 10 s.d. 15 UUD 1945, tingkat penentuan kebijakan puncak ini juga menackup kewenangan presiden sebagai kepala negara.
  •  Tingkat Kebijakan Umum 
Tingkat kebijakan umum merupakan tingkat kebijakan di bawah tingkat kebijakan puncak, yang lingkupnya juga menyeluruh nasional. Hasil-hasilnya dapat berbentuk:

  1.   Undang-undang yang kekuasaan pembuatannya terletak di tangan presiden dengan persetujuan DPR (UUD 1945 pasal 5 ayat (1) ). 
  2. Peraturan pemerintah untuk mengatur pelaksanaan undang-undang yang wewenang penerbitannya berada di tangan presiden (UUD 1945 pasal 5 ayat (2) ).
  3. Keputusan atau instruksi presiden, yang berisi kebijakan-kebijakan penyelenggaraan pemerintahan yang wewenang pengeluarannya berada di tangan presiden (UUD 1945 pasal 4 ayat (1) ). 
  4. Dalam keadaan tertentu dapat pula dikeluarkan Maklumat Presiden.
  • Tingkat Penentuan Kebijakan Khusus
Kebijakan khusus merupakan penggarisan terhadap suatu bidang utama (major area) pemerintahan.
  •  Tingkat Penentuan Kebijakan Teknis
 Kebijakan teknis merupakan penggarisan dalam satu sektor dari bidang utama di atas dalam bentuk prosedur serta teknik untuk mengimplementasikan rencana, program, dan kegiatan.

  • Dua Macam Kekuasaan dalam Pembuatan Aturan di Daerah
    1. Wewenang penentuan pelaksanaan kebjakan pemerintah pusat di daerah terletak
        di tangan gubernur dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah
        yuridikasinya masing - masing .
    2. Kepala daerah berwenang mengeluarkan kebijakan pemerintah daerah dengan
        persetujuan DPRD.


Implementasi Politik Strategi

  1.  Memperkuat keberadaan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bertumpu pada kebhinekatunggalikaan. Untuk menyelesaikan masalah–masalah yangmendesak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, perlu upayarekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang–undang.
  2.  Menyempurnakan Undang–Undang Dasar 1945 sejalan dengan perkembangankebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi, dengan tetap memelihara kesatuandan persatuan bengsa, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan Undang– Undang Dasar 1945. 
  3. Meningkatkan peran Majelis Permusyawaratan Rakyat, dan lembaga–lembaga tingginegara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yangmengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembagaeksekutif, legislatif dan yudikatif

Selasa, 09 Juli 2013

untaian hikmah UJE


Ini pertama kalinya gue berbagi cerita di blog, gue abis beli buku “Untaian Hikmah Untuk UJE (Ustadz Jefri Al Buchori)”  nah pas gue baca tentang INTROPEKSI DIRI di lembaran berikutnya ada tulisan :

Kalau mau  dipikir – pikir ...
Apasih yang mau disombongkan dari diri ini ?
Setiap yang berlubang dari tubuh ini
Mengeluarkan kotoran.
Mata: belek... Hidung : upil...
Kuping: conge... Mulut : iler...
Belum lobang – lobang yang lain
Dari presiden sampe gembel
Dari konglomerat sampe orang melarat
Matanya keluar belek
Hidungnya keluar ingus

Silakan sombong ....
Kalo begitu di korek
Mtanya keluar berlian
Hidungnya keluar mutiara
Keringetnya air zam – zam
Kertika  buang air besar
Keluar batangan emas...



Pas gue baca awalnya ketawa, tapi klo dipikir – pikir itu semuanya emang bener, g ada yang di sombongin dari diri kita sendiri,apalagi masalah kecantikan, kecerdasan, kekayaan, itu semua modal buat kita, bukan untuk disombongkan.
Banyak orang bilang kalo tidak disombongkan orang mana ada yang tau,  -______-“ kalo menurut w,orang yang berpendapat seperti itu salah, gue kalo ngeliat orang – orang kaya gitu malah kasian soalnya orang yang di sekelilingnya memanfaatkan situasi dan keadaan,kalo orang ini udah jatoh (karna bumi itu berputar) pasti akan ditinggal, dan kalo dimintain tolong pasti ditolak secara halus... Kasian kaan ...dan gue juga baca masih di bukunya Alm. Uje yang tertulis:















Saat ku cermin
Masih kulihat wajah yang penuh dengan kesombongan

Saat ku bercermin
Masih kulihat diri yang ingin dipuji dan dihormati

Saat ku bercermin
Masih lu lihat ketinggian hati yang tak mau di rendahkan

Saat ku bercermin
Lalu ku lepas seluruh pakaianku
Ku lihat tubuhku yang telanjang

Baru ku sadar
Ternyata itulah diriku yang sebenar – benarnya

Tak punya apa – apa
Dan tak berarti apa – apa
Jika tanpa pakaian
Apalagi akal pikiran...





Jadi kita sebagai makhluk ciptaan ALLAH SWT janganlah menyombongkan diri karna semua itu punya ALLAH SWT dan akan kembali padanya... kalo kita mati, bekal kita kan semua amal perbuatan kita masing –masing bukan harta... ^^
Dan jangan lupa yaa baca juga buku tentang Alm. UJE... bukunya menyentuh banget dan bahasanya mudah di mengerti buat anak – anak mudee hehehe.. ^^